PERMEN baru yang rasanya manis dan pahit.
![]() | ||
MPLS (Sumber: Google) |
Buruknya sistem pendidikan di negeri
merah putih ini mengharuskan pemerintah membuat inovasi baru untuk
memperbaikinya. Bertubi-tubi pihak sekolah di tusuk dengan keluhan orang tua
murid untuk memicu mengganti sistem yang ada. “Perploncoan” begitulah di masa
lalu, Masa Orientasi Siswa (MOS) yang hanya menjadi bahan keluhan di masa
lampau kini diganti oleh sebuah PERMEN yang rasanya manis dan pahit. Sebagian
merasakan permen ini rasanya manis, namun beberapa menganggap pahit juga. Berdasarkan
Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah
bagi Siswa/Peserta Didik baru SD/SMP/SMA/SMK, kini sifat busuk oknum
perploncoan dibatasi dengan tembok aturan. Sebuah tembok kokoh yang banyak
orang menaruh harapannya disana. Pertanyaannya adalah, Apakah siap dan yakin harapan
kata perploncoan dihapus dari kamus pendidikan?
Memang benar, bila sesuatu
yang baru diharapkan lebih maju. Namun apabila hanya sekadar ekspetasi omong
kosong saja, apa gunanya?. Banyak tujuan MPLS ini di wacanakan seperti “Mengembangkan
interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya”. Sepertinya, itu
merupakan sekadar wacana yang terlalu banyak diharap-harapkan. Mungkin dari
sudut pandang pihak pendidik memang jelas sangat berbeda dan lebih baik dari
pada MOS sebelumnya. Karena MPLS ini yang mengatur dan dilaksanakan oleh pihak
pendidik sendiri. Namun apakah sudah mencoba menempatkan diri pada pihak
murid?. Dalam ilmu sosial dikenal dengan sebutan Kecemburuan Sosial. Dimana Kecemburuan Sosial merupakan suatu kondisi dimana
munculnya kelas-kelas sosial karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan
bermasyarakat yang salah satunya dari segi sosial. Sebagai pihak murid tentu
merasakan adanya kecemburuan dengan sistem yang diterbitkan sekolah saat ini.
Mereka yang terdahulu merasakan tikaman perploncoan yang mengatas namakan
kebaikan sekolahnya, merasa tersakiti dan ingin memperkenalkan rasa tikaman
tersebut.
Tembok
yang semulanya berdiri kokoh, kini para pihak tersakiti tersebut mencoba
perlahan-lahan mendorong menjatuhkannya. Tentu saja pihak sekolah tidak
mengetahuinya dan aksinya tidak ingin diketahui pihak sekolah. Peran sosial media
sangat besar dalam hal ini. Mereka yang tersakiti hanya mengubah kata
perploncoan menjadi mengancam. Masih mengatas namakan demi kebaikan sekolah,
mereka berusaha agar apa yang mereka dapatkan saat MOS ingin dirasakan juga di
MPLS. Sistem secanggih apapun itu bila yang sudah namanya balas dendam pasti
tersimpan dalam otak kecil mereka. Miris rasanya, akal sehat yang pendek dan
kurangnya berpikir dampak kedepan membuat mereka berpikir seperti itu. Dampak
yang ditimbulkan dari mengintimidasi tidaklah kecil. Seseorang yang
di-intimidasi akan merasakan depresi yang luar biasa, tahukah apa yang terjadi
selanjutnya? Mereka akan mencoba hal yang sama dan ingin memperkenalkannya
secara terus menerus. Ibaratkan lingkaran setan yang tidak ada ujungnya hanya
melingkar-lingkar.
Memang
hal yang ironis untuk dilihat, namun inilah kenyataan pahitnya. Memang benar
bila sistem yang diganti membawa harapan yang dinanti. MPLS sebenarnya
merupakan hal yang sangat positif dan baik untuk dilaksanakan. Dampak-dampak
seperti sentuhan langsung sudah mulai hilang saat ini dan hanya perlu
diteruskan. Namun jangan hanya berpacu dengan sistem jika hal seperti
perploncoan ingin hilang. Sistem hanyalah sebagian kecil untuk mewujudkan
wacana-wacana yang disebutkan. Pendekatanlah yang diperlukan. Baik itu pendidik
maupun orang tua didik. Boleh saja jika usia yang bertambah tua namun hal
seperti sosial media sangat berperan besar dalam hal ini. Tidak sedikit
aksi-aksi mengancam yang diberikan melalui sosial media, para pendidik dan
orang tua didik harus mulai saat ini belajar menggunakannya. Sehingga tidak
hanya dapat memantau pada saat di sekolah saja, lihatlah pahitnya di sosial
media.
Apapun yang terjadi lagipula MPLS ini barang baru, kini cara mengubah
pikiran agar intimidasi tidak berlanjutlah yang perlu ditingkatkan. Sehingga
dengan adanya MPLS ini dapat menghapus bibit bibit oknum tersakiti.
0 komentar :
Posting Komentar